KAMPUNG AL MUBAROK

KENAPA KAMPUNG AL MUBAROK?

Di Dusun Sendang Rejo Desa Bener Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun inilah tempat yang saya sebut dengan " KAMPUNG ALMUBAROK ". Sebuah Dusun yang pada awal saya datang sekitar akhir tahun 2000 bersama empat kerabat saya ( M. Mundzir,Lukmanul Hakim, M.Syaykhoni,dan Edy Sugianto ) merupakan kampung yang kental sekali dengan adat jawa kuno ( Mayoritas masayarakat masih awam ajaran agama Islam ). Kebanyakan masyarakat menganut kepercayaan Ilmu Sejati , yaitu generasi pengembangan ajaran ilmu kebathinan dari Adipati Pengging dan Guru Besarnya Syeikh Siti Jenar, dengan laku lelakon mengejar derajat Manunggaling Kawulo Gusti. Usia saya waktu itu masih baru 19 tahun , tujuan kami berlima berangkat dari Puger ( kab. Jember ::red ) ke Kampung almubarok ini untuk menimba ilmu Agama Islam kepada Mbah Kyai Muallif Munir yang terkenal sangat Alim dan dermawan, beliaulah Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Mubarok Sendang Rejo - Bener.

Dengan perjuangan dan keikhlasan  Mbah Kyai Muallif Munir sebagai salah satu tokoh ulama sepuh jawa timur  perubahan Akhlaq dan Aqidah Islam masyarakat Sendang Rejo - Bener termasuk sekitarnya sangat besar.

                                          Mbah Kyai Muallif Munir


PERUBAHAN YANG DI LAKUKAN OLEH MBAH KYAI MUALLIF MUNIR :

1. Menanam dan menumbuh kembangkan Aqidah Islam masyarakat yang lurus sesuai Alqur an 
    dan    Sunnah Rasulullah SAW.
  
   Dengan semua ilmu dan kemampuan yang beliau miliki , Mbah Kyai Muallif Munir menanamkan aqidah Islam dan Tauhid di tengah tengah masyarakat Sendang Rejo dan sekitarnya yang sangat erat dengan budaya kepercayaan dan warisan agama hindu. Berbagai upaya pendekatan sosial beliau lakukan dengan sangat sederhana, pernah pada suatu pagi ada seorang tetangga pesantren yang punya sawah di belakang gubuk Mbah Kyai Muallif Munir ( panggil saja P Samino ) menemukan sebuah keris pusaka, maka dibawalah keris tersebut menghadap kepada Mbah Kyai Muallif Munir untuk menanyakan hal - hal tentang asal - usul dan apa keramat yang terkandung dalam keris pusaka tersebut. Mbah Kyai Muallif Munir menjelaskan dengan perinci tentang keris itu. " Keris iki arah tekane songko arah  pondok ku, tapi kayane dadi keris jodo sampean P Samino" kata Mbah Kyai Muallif Munir yang artinya " Keris ini berasal nya dari arah pesantren ku, tetapi kayaknya akan menjadi keris sampeyan P Samino ". P samino bertanya lugu "  Asmane keris e sinten ,Lha kanggone nopo mbah ?"